Rabu, 31 Agustus 2011

Mendapat tugas Iqamah

Aku bukanlah orang yang ahli agama, tapi aku ingin menjadi lebih baik dalam agama, aku bukanlah seorang santri yang banyak mengetahui tata cara islami, semua yang kutulis ini berdasakan pengalaman yang kadang ku alami.
Tahun ini aku sampai pada ujung ramadhan, walaupun tahun ini hari raya idul fitri mundur dari yang awal biasanya tanggal 30 Agustus menjadi 31 Agustus, pribadi ini hanya berkata tak apalah mundur yang penting puasaku tahun ini lengkap, dan Alhamdulillah tidak bolong sehari pun InsyaAllah.
Seperti tahun-tahun sebelumya sholat id tahun ini berjalan seperti biasa, hanya saja tahun ini orang yang biasanya menjadi bilal di mesjid tempatku melaksanakan sholat tidak ada, dikarenakan orang tersebut telah menikah dan pulang kerumah istrinya.
Sekitar jam 03:00 aku telah bangun namun sempat tidur lagi sebentar dikarenakan ngantuk mungkin karena terlalu lelah. Takbir berkumandang hingga di mesjid tempat melaksanakan sholat id tersebut selesai sholat subuh, aku bangun kemudian mulai mengambil sarung untuk ku setrika, karena sudah mulai kusut, biasalah sarung tahun lalu tetapi masih kuat, maklum lah tak ada sarung baru tahun ini, sempat di tawarkan bapakku umtuk mengenakan sarung baru beliau, tapi tidak, aku jawab pada bapakku, ku pikir sudah cukup untukku mereka memperhatikanku hingga sebesar ini, bukannya tidak mau lagi diperhatikan oleh orang tuaku, aku akan tetap butuh perhatian mereka sampai kapan pun, hanya saja dalam pikiranku, biarlah aku yang sudah sedewasa ini berusaha sendiri dan berusaha memperkecil kemungkinan selalu membebani mereka, mereka telah sangat baik selama 21 tahun ini padaku, kini giliran adikku agar juga mendapat kasih sayang tulus dari mereka.
Segera saja ku setrika dan sudahi kemudian aku mandi karena akan berangkat ke mesjid untuk sholat Id. Setelah terselesai semua, dilanjutkan aku segera mengambil sarung yang ku setrika tadi, memakainya dan mulai meminyaki badanku sambil berdo`a, “ Aku berniat ibadah kepadamu ya ALLAH “. Dan berangkat kemesjid, setibanya di mesjid jamaah terlihat masih sedikit, bisa di hitung dengan jari, ku bersihkan sedikit debu di lantai, kemudian mengambil wudu kembali dan sholat subuh karena masih belum tunai kewajiban subuhku hari ini, usailah dari sholat subuh, sedikit membaca sholawat untuk Nabi SAW. , dan mengikuti takbiran hingga satu persatu jamaah mulai berkumpul, Sampai akhirnya orang yang akan menjadi imam pun datang, sekilas tampak pak ustad tersebut kebingungan, melihat kebelakang dan kedepan, tanpaknya sedang mencari-cari, dan ternyata yang di carinya adalah pemuda yang telah menikah di atas, ia pun tak menemukan pemuda tadi, akhirnya ia memanggil santrinya kemudian di suruhnya untuk memanggilku, bertanya-tanya rasanya hati ini, ada apa?..
Aku pun datang menghampirinya, dan berusaha meluruskan pertanyaan yang tak tentu arah di hatiku, ia yang memanggilku adik, dan berkata, “ Dik sebentar lagi kamu Iqamah ya!, hanya iqamah saja”. Waduh pikirku dalam hati, shalat harus tetap dilaksanakan, mulai dah hatiku tak karuan, aku yang selama ini hanya mempelajari ilmu umum sekarang mendapat tantangan untuk hal dalam kegiatan ke agamaan. Subhanallah.. aku berdo`a dan berusaha tenangkan hatiku. Mulai aku bertanya agar tidak ada keraguan lagi, dan pastikan apa saja yang akan ku lakukan sebentar lagi, ternyata aku mendapat bagian hanya Iqamah saja, ku ulang lagi bertny untuk pastikan. Ternya benar.. hanya Iqamah saja tugasku karena yang akan menjadi Bilalnya sudah ada, biasanya Iqamah itu juga dilakukan oleh bilal, namun karena bilalnya lupa dan karena factor usia akhirna aku yang ada waktu itu yang di percaya melaksanakan Iqamah, ya walaupun dengan hati dred deg karena aku tak pernah tau dan mempelajari bacaan-bacaan yang si baca dalam kegiatan ini. Sambil menyerahkan kertas yang isi bacaan Iqamah tersebut aku pun maju ke depan karena telah sampai waktunya, sedikit memang isi bacaannya, tapi untuk orang yang pertama kali dan tak berpengalaman juga kurangnya ilmu pengetahuan tentang keagamaan, rasanya sudah seperti tak terlukiskan. Ya ALLAH, aku memang miskin ilmu, aku bersyukur telah diberi kesempatan untuk mengetahuinya dan Insyaallah akan tetap aku ingat.
Aku segera maju dan mengumandangkan Iqamah,…
Assalatu sunnatal li idzil fitri ajara kumullah 3x
Assalatu laila ha illallahu muhamadur rosulallahi wa alaihi wasallam.
Begitulah kurang lebihnya yang ku baca pada kertas yang di tulis oleh ustad tadi, kemudian ustad pun maju untuk menjadi imam sholat, aku berkata dalam hati selesai sudah, semua teratasi, walaupun sepertinya suaraku rada malu-malu untuk keluar… yah begiulah adanya aku yang miskin ilmu ini. Sholat pun dilaksanakan hingga akhirnya selesai, aku bersyukur atas kesempatan yang ku dapat. Sungguh Allah maha memberikan Ilmu dan kesempatan. Alhamdulillah…
Terima kasih atas kesempatan ini ya Allah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar