Jumat, 02 September 2011

Pengetahuan tentang Istiqomah


Berawal dari sebuah ibadah sholat tahajjud, sekitar satu tahun yang lalu, aku mulai menjalankan ibadah ini, bukan pertama sebenarnya aku melaksanakan ibadah ini, saat aku mulai duduk di bangku SLTP aku mulai mempelajari ibadah ini, namun bedanya mungkin dahulu ibadah hanya sekedar ibadah, hanya sekedar sholat tanpa adanya sebuah keyakinan yang pasti. Tapi akhir-akhir ini sudah mulai berbeda dan aku mulai lakukan semuanya secara terus menerus, rutin atau Istiqomah.
Entah kenapa aku merasakan sesuatu yang sangat berbeda. Memang begitu adanya seperti yang orang-orang pernah katakan kepadaku mulai dahulu, tapi aku masih belum mengerti saja apa yang mereka katakan, salah satu dari mereka ada yang mengatakan jika kamu bisa istiqomah maka syubhanallah bagus nanti jadinya, ada pula yang mengatakan Istiqomah itu mahal tapi jika engkau bisa tentu akan sangat baik sekali untukmu. Akupun masih tidak mengerti karena belum pernah mengalami sendiri.
Mulai kucari tahu yang mereka katakan dengan menjalankan ibadah sholat tahajjud tadi dan ku jalani rutin setiap malam-malamnya, walaupun setahuku tentang istiqomah itu hanyalah terbatas hanya dilakukan tanpa berhenti.

Istiqomah itu sendiri baru aku ketahui keterangan dan pengertiannya setelah aku cari keterangannya di beberapa blog dan website saudara-saudara se iman, keterangan yang kudapat sebagai berikut :
Istiqomah adalah menetapi jalan agama Allah. Menurut sebagian ulama, istiqamah selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, menetapi keimanan dan keyakinan terhadap ajaran dan nilai-nilai Islam.
Kata ‘Istiqomah’ secara bahasa berarti tegak dan lurus. Dan secara istilah, para salafus shalih memberikan beberapa definisi, diantaranya :
• Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu ‘anhu : ‘Hendaknya kamu tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga’
• Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu : ‘Hendaknya kita bertahan dalam satu perintah atau larangan, tidak berpaling seperti berpalingnya seekor musang’
• Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu : ‘Istiqomah artinya adalah ikhlas’
• Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu : ‘Istiqomah adalah melaksanakan kewajiban’
• Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu : ‘Istiqomah mengandung 3 macam arti : istiqomah dengan lisan (yaitu bertahan terus mengucapkan kalimat syahadat), istiqomah dengan hati (artinya terus melakukan niat yang jujur) dan istiqomah dengan jiwa (senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus-menerus).
• Ar Raaghib : ‘Tetap berada di atas jalan yang lurus’ [Istiqomah, Dr. Ahmad bin Yusuf Ad Duraiwisy, Darul Haq]
• Imam An Nawawi : ‘Tetap dalam ketaatan’ (Kitab Riyadhus Shalihin) Sehingga istiqomah mengandung pengertian : ‘tetap dalam ketaatan dan di atas jalan yang lurus dalam beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla’.
Dari beberapa keterangan di atas, ibadah yang telah kulakukan yaitu sholat tahajjud sepertinya cocok dengan keterangan no. 5 yaitu istiqomah mengandung 3 macam arti seperti yang di sebutkan adalah Istiqamah lisan, hati, dan jiwa. Mari kita lihat pada Isiqomah jiwa, di jelaskan bahwa, senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus menerus dengan ikhlas.
begitulah yang ku lakukan setiap malam-malam waktu itu, syubhanallah, betapa indahnya yang kurasakan ketika itu, kebahagiaan apa yang pernah kurasa, kiranya tak sebanding dengan itu semua, sebuah ketenangan dan ketentraman jiwa yang sangat terasa indah, tak akan pernah berat hati ini dalam kehidupan, semua yang kujalani terasa indah dan menyenangkan karena hidupnya hati ini atas mengingatnya, tak ada kebahagiaan yang sempurna selain selalu bersamanya, mengingat, memuji keagungannya dan menyanjung asmanya, subhanallah adalah sebuah ketenangan dan kebahagiaan hati yang tak akan bisa terlukis hanya dengan kata-kata saja.
Suatu kebahagiaan yang diperoleh dengan usaha yang begitu tulus, bahagianya anda yang bisa istiqamah, Alhamdulillah anda tetap berusaha menjaganya setiap saat dengan penuh perjuangan, bahkan anda pun akan menangis jika anda kehilangan walau hanya sekali dalam ibadah itu tidak dikerjakan karena anda akan memulainya dari pertama kembali, dan biasanya setiap awalan itu sulit.
Syubhanallah, mahalnya akan harga Istiqomah itu sendiri, kebanyakan manusia tidak bisa mendapatkannya, mungkin hanya sebagian dari mereka yang yakin dan percaya serta dengan usaha yang kuat karena rindu akan nikmat di cintai oleh sebenar-benar cinta. Mungkin kenapa orang menyebutnya istiqomah itu mahal karena jika kita kehilangan satu kesempatan saja kita akan mulai mengulanginya dari awal lagi.
Sebuah perjuangan yang benar-benar tulus karena Allah memang di iringi oleh banyak halangan dan godaan untuk mencapainya, saat kita sudah mulai menjalankan rutinitas ibadah akan ada saja cobaan yang menyertai, entah kita lelah, sakit, dan segala macam yang menyebabkan ibadah itu tidak terlaksana. Sekali saja tidak kita lakukan maka berikutnya pun kita akan kesusahan untuk melakukannya lagi.

bahkan akan menangis orang yang istiqomah apabila ia kehilangan ibadahnya sekali, begitulah istiqomah yang kurasakan, bahagianya anda yang tetap diberi kesempatan menjaga dan terus menjalankannya. Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang selalu mengingat dan mengingat serta kembali ke jalanNya. Amien
Dan sampai saat ini pun aku kembali teringat akan indahya ibadah tahajjudku yang mulai aku tinggalkan, aku rindukan semua itu kembali saat semua ini kutulis.
Semoga bermanfaat, beginilah pengalamanku tentang kisah istiqomah dan mari tetap berusaha menjadi pribadi yang istiqomah serta lebih baik kedepannya. Amin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar