Selasa, 06 September 2011

Sebenarnya tentang hidup



Berikut sedikit uraian mengenai HIDUP, sedikit tapi mungkin bermanfaat, bagi anda yang sedang bimbang dalam mengartikan hidup anda, dan berbagai hal yang anda alami dalam berbagai segi kehidupan anda, mungkin juga akan bemanfaat bagi anda yang sedang bimbang tak tau harus bagaimana, langsung saja.
hidup seorang penuh dengan warna dan hiasan perjalanan mereka masing-masing, hidup ini sebenarnya tergantung pada anggapan kita sendiri, jika hidup itu di anggap sulit, maka betul memang sulit, begitu juga sebaliknya apabila kita anggap semua yang kita jalani adalah suatu hal yang mudah, begitulah adanya, karena hidup itu sendiri tergantung bagaimana hati kita menerima dan mengartikan hidup itu sendiri. Terkadang kita menangis, mengeluh, menyalahkan yang kuasa, tidak puas atas semua yang di rasa, dan berbagai macam yang terjadi di kehidupan ini.
Sepi, luka, sakit bimbang tak tentu arah serta apapun yang membuat kita tidak nyaman, sebenarnya bukan ada masalah pada hidup itu sendiri, tapi akan lebih cocok bila kita menyebutnya ada masalah pada hati kita sendiri.
Saat kita bimbang tak tentu arah, marilah selami pada diri kita, masuklah pada hati ini dan tanyakan sebenarnya tentang hidup. Hidup-kah yang harus menyesuaikan hati kita? Agar kita selalu senang menjalaninya Atau sebaliknya apakah hati kita yang harus hidup?
Marilah temukan jawabannya bersama, hingga akhirnya akan muncul pula beberapa tanya, haruskah kita hanya mengeluh pada Pencipta atas apa yang terjadi pada hidup ini, benarkah kita jika berkata mengapa hidupku seperti ini ya Allah ? sementara kita tetap termangu di kekang oleh perasaan yang tak menentu tanpa berusaha menghidupkan hati untuk mengingat dan kembalikan semua yang terjadi pada-Nya.
Marilah hidupkanlah hati kita selalu, karena hidup itu memang ketentuan Allah, dan sudah di tentukan jalannya, hati ini juga telah Allah berikan sebenarnya untuk mengingat-Nya agar mengurangi penderitaan yang di alami dalam hidup. Karena hati yang hidup dalam mengingat Allah selalu, ia tak akan pernah merasakan kesulitan dalam hidupnya, bahkan kebahagiaan akan selalu menghiasi berjuta warna kehidupannya. Maka tetaplah berpikir bahwa hidup itu baik, dan hindarilah keputus asa-an, dan keluhan yang tiada akan berguna.
Sesungguh Ia-lah Sebaik-baiknya hakim yang maha Adil.

Jumat, 02 September 2011

Pengetahuan tentang Istiqomah


Berawal dari sebuah ibadah sholat tahajjud, sekitar satu tahun yang lalu, aku mulai menjalankan ibadah ini, bukan pertama sebenarnya aku melaksanakan ibadah ini, saat aku mulai duduk di bangku SLTP aku mulai mempelajari ibadah ini, namun bedanya mungkin dahulu ibadah hanya sekedar ibadah, hanya sekedar sholat tanpa adanya sebuah keyakinan yang pasti. Tapi akhir-akhir ini sudah mulai berbeda dan aku mulai lakukan semuanya secara terus menerus, rutin atau Istiqomah.
Entah kenapa aku merasakan sesuatu yang sangat berbeda. Memang begitu adanya seperti yang orang-orang pernah katakan kepadaku mulai dahulu, tapi aku masih belum mengerti saja apa yang mereka katakan, salah satu dari mereka ada yang mengatakan jika kamu bisa istiqomah maka syubhanallah bagus nanti jadinya, ada pula yang mengatakan Istiqomah itu mahal tapi jika engkau bisa tentu akan sangat baik sekali untukmu. Akupun masih tidak mengerti karena belum pernah mengalami sendiri.
Mulai kucari tahu yang mereka katakan dengan menjalankan ibadah sholat tahajjud tadi dan ku jalani rutin setiap malam-malamnya, walaupun setahuku tentang istiqomah itu hanyalah terbatas hanya dilakukan tanpa berhenti.

Istiqomah itu sendiri baru aku ketahui keterangan dan pengertiannya setelah aku cari keterangannya di beberapa blog dan website saudara-saudara se iman, keterangan yang kudapat sebagai berikut :
Istiqomah adalah menetapi jalan agama Allah. Menurut sebagian ulama, istiqamah selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, menetapi keimanan dan keyakinan terhadap ajaran dan nilai-nilai Islam.
Kata ‘Istiqomah’ secara bahasa berarti tegak dan lurus. Dan secara istilah, para salafus shalih memberikan beberapa definisi, diantaranya :
• Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu ‘anhu : ‘Hendaknya kamu tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga’
• Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu : ‘Hendaknya kita bertahan dalam satu perintah atau larangan, tidak berpaling seperti berpalingnya seekor musang’
• Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu : ‘Istiqomah artinya adalah ikhlas’
• Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu : ‘Istiqomah adalah melaksanakan kewajiban’
• Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu : ‘Istiqomah mengandung 3 macam arti : istiqomah dengan lisan (yaitu bertahan terus mengucapkan kalimat syahadat), istiqomah dengan hati (artinya terus melakukan niat yang jujur) dan istiqomah dengan jiwa (senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus-menerus).
• Ar Raaghib : ‘Tetap berada di atas jalan yang lurus’ [Istiqomah, Dr. Ahmad bin Yusuf Ad Duraiwisy, Darul Haq]
• Imam An Nawawi : ‘Tetap dalam ketaatan’ (Kitab Riyadhus Shalihin) Sehingga istiqomah mengandung pengertian : ‘tetap dalam ketaatan dan di atas jalan yang lurus dalam beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla’.
Dari beberapa keterangan di atas, ibadah yang telah kulakukan yaitu sholat tahajjud sepertinya cocok dengan keterangan no. 5 yaitu istiqomah mengandung 3 macam arti seperti yang di sebutkan adalah Istiqamah lisan, hati, dan jiwa. Mari kita lihat pada Isiqomah jiwa, di jelaskan bahwa, senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus menerus dengan ikhlas.
begitulah yang ku lakukan setiap malam-malam waktu itu, syubhanallah, betapa indahnya yang kurasakan ketika itu, kebahagiaan apa yang pernah kurasa, kiranya tak sebanding dengan itu semua, sebuah ketenangan dan ketentraman jiwa yang sangat terasa indah, tak akan pernah berat hati ini dalam kehidupan, semua yang kujalani terasa indah dan menyenangkan karena hidupnya hati ini atas mengingatnya, tak ada kebahagiaan yang sempurna selain selalu bersamanya, mengingat, memuji keagungannya dan menyanjung asmanya, subhanallah adalah sebuah ketenangan dan kebahagiaan hati yang tak akan bisa terlukis hanya dengan kata-kata saja.
Suatu kebahagiaan yang diperoleh dengan usaha yang begitu tulus, bahagianya anda yang bisa istiqamah, Alhamdulillah anda tetap berusaha menjaganya setiap saat dengan penuh perjuangan, bahkan anda pun akan menangis jika anda kehilangan walau hanya sekali dalam ibadah itu tidak dikerjakan karena anda akan memulainya dari pertama kembali, dan biasanya setiap awalan itu sulit.
Syubhanallah, mahalnya akan harga Istiqomah itu sendiri, kebanyakan manusia tidak bisa mendapatkannya, mungkin hanya sebagian dari mereka yang yakin dan percaya serta dengan usaha yang kuat karena rindu akan nikmat di cintai oleh sebenar-benar cinta. Mungkin kenapa orang menyebutnya istiqomah itu mahal karena jika kita kehilangan satu kesempatan saja kita akan mulai mengulanginya dari awal lagi.
Sebuah perjuangan yang benar-benar tulus karena Allah memang di iringi oleh banyak halangan dan godaan untuk mencapainya, saat kita sudah mulai menjalankan rutinitas ibadah akan ada saja cobaan yang menyertai, entah kita lelah, sakit, dan segala macam yang menyebabkan ibadah itu tidak terlaksana. Sekali saja tidak kita lakukan maka berikutnya pun kita akan kesusahan untuk melakukannya lagi.

bahkan akan menangis orang yang istiqomah apabila ia kehilangan ibadahnya sekali, begitulah istiqomah yang kurasakan, bahagianya anda yang tetap diberi kesempatan menjaga dan terus menjalankannya. Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang selalu mengingat dan mengingat serta kembali ke jalanNya. Amien
Dan sampai saat ini pun aku kembali teringat akan indahya ibadah tahajjudku yang mulai aku tinggalkan, aku rindukan semua itu kembali saat semua ini kutulis.
Semoga bermanfaat, beginilah pengalamanku tentang kisah istiqomah dan mari tetap berusaha menjadi pribadi yang istiqomah serta lebih baik kedepannya. Amin



Rabu, 31 Agustus 2011

Mendapat tugas Iqamah

Aku bukanlah orang yang ahli agama, tapi aku ingin menjadi lebih baik dalam agama, aku bukanlah seorang santri yang banyak mengetahui tata cara islami, semua yang kutulis ini berdasakan pengalaman yang kadang ku alami.
Tahun ini aku sampai pada ujung ramadhan, walaupun tahun ini hari raya idul fitri mundur dari yang awal biasanya tanggal 30 Agustus menjadi 31 Agustus, pribadi ini hanya berkata tak apalah mundur yang penting puasaku tahun ini lengkap, dan Alhamdulillah tidak bolong sehari pun InsyaAllah.
Seperti tahun-tahun sebelumya sholat id tahun ini berjalan seperti biasa, hanya saja tahun ini orang yang biasanya menjadi bilal di mesjid tempatku melaksanakan sholat tidak ada, dikarenakan orang tersebut telah menikah dan pulang kerumah istrinya.
Sekitar jam 03:00 aku telah bangun namun sempat tidur lagi sebentar dikarenakan ngantuk mungkin karena terlalu lelah. Takbir berkumandang hingga di mesjid tempat melaksanakan sholat id tersebut selesai sholat subuh, aku bangun kemudian mulai mengambil sarung untuk ku setrika, karena sudah mulai kusut, biasalah sarung tahun lalu tetapi masih kuat, maklum lah tak ada sarung baru tahun ini, sempat di tawarkan bapakku umtuk mengenakan sarung baru beliau, tapi tidak, aku jawab pada bapakku, ku pikir sudah cukup untukku mereka memperhatikanku hingga sebesar ini, bukannya tidak mau lagi diperhatikan oleh orang tuaku, aku akan tetap butuh perhatian mereka sampai kapan pun, hanya saja dalam pikiranku, biarlah aku yang sudah sedewasa ini berusaha sendiri dan berusaha memperkecil kemungkinan selalu membebani mereka, mereka telah sangat baik selama 21 tahun ini padaku, kini giliran adikku agar juga mendapat kasih sayang tulus dari mereka.
Segera saja ku setrika dan sudahi kemudian aku mandi karena akan berangkat ke mesjid untuk sholat Id. Setelah terselesai semua, dilanjutkan aku segera mengambil sarung yang ku setrika tadi, memakainya dan mulai meminyaki badanku sambil berdo`a, “ Aku berniat ibadah kepadamu ya ALLAH “. Dan berangkat kemesjid, setibanya di mesjid jamaah terlihat masih sedikit, bisa di hitung dengan jari, ku bersihkan sedikit debu di lantai, kemudian mengambil wudu kembali dan sholat subuh karena masih belum tunai kewajiban subuhku hari ini, usailah dari sholat subuh, sedikit membaca sholawat untuk Nabi SAW. , dan mengikuti takbiran hingga satu persatu jamaah mulai berkumpul, Sampai akhirnya orang yang akan menjadi imam pun datang, sekilas tampak pak ustad tersebut kebingungan, melihat kebelakang dan kedepan, tanpaknya sedang mencari-cari, dan ternyata yang di carinya adalah pemuda yang telah menikah di atas, ia pun tak menemukan pemuda tadi, akhirnya ia memanggil santrinya kemudian di suruhnya untuk memanggilku, bertanya-tanya rasanya hati ini, ada apa?..
Aku pun datang menghampirinya, dan berusaha meluruskan pertanyaan yang tak tentu arah di hatiku, ia yang memanggilku adik, dan berkata, “ Dik sebentar lagi kamu Iqamah ya!, hanya iqamah saja”. Waduh pikirku dalam hati, shalat harus tetap dilaksanakan, mulai dah hatiku tak karuan, aku yang selama ini hanya mempelajari ilmu umum sekarang mendapat tantangan untuk hal dalam kegiatan ke agamaan. Subhanallah.. aku berdo`a dan berusaha tenangkan hatiku. Mulai aku bertanya agar tidak ada keraguan lagi, dan pastikan apa saja yang akan ku lakukan sebentar lagi, ternyata aku mendapat bagian hanya Iqamah saja, ku ulang lagi bertny untuk pastikan. Ternya benar.. hanya Iqamah saja tugasku karena yang akan menjadi Bilalnya sudah ada, biasanya Iqamah itu juga dilakukan oleh bilal, namun karena bilalnya lupa dan karena factor usia akhirna aku yang ada waktu itu yang di percaya melaksanakan Iqamah, ya walaupun dengan hati dred deg karena aku tak pernah tau dan mempelajari bacaan-bacaan yang si baca dalam kegiatan ini. Sambil menyerahkan kertas yang isi bacaan Iqamah tersebut aku pun maju ke depan karena telah sampai waktunya, sedikit memang isi bacaannya, tapi untuk orang yang pertama kali dan tak berpengalaman juga kurangnya ilmu pengetahuan tentang keagamaan, rasanya sudah seperti tak terlukiskan. Ya ALLAH, aku memang miskin ilmu, aku bersyukur telah diberi kesempatan untuk mengetahuinya dan Insyaallah akan tetap aku ingat.
Aku segera maju dan mengumandangkan Iqamah,…
Assalatu sunnatal li idzil fitri ajara kumullah 3x
Assalatu laila ha illallahu muhamadur rosulallahi wa alaihi wasallam.
Begitulah kurang lebihnya yang ku baca pada kertas yang di tulis oleh ustad tadi, kemudian ustad pun maju untuk menjadi imam sholat, aku berkata dalam hati selesai sudah, semua teratasi, walaupun sepertinya suaraku rada malu-malu untuk keluar… yah begiulah adanya aku yang miskin ilmu ini. Sholat pun dilaksanakan hingga akhirnya selesai, aku bersyukur atas kesempatan yang ku dapat. Sungguh Allah maha memberikan Ilmu dan kesempatan. Alhamdulillah…
Terima kasih atas kesempatan ini ya Allah..

Selasa, 30 Agustus 2011

Nikmatnya Sedekah



Bagi kita sedekah mungkin bukanlah sebuah kata yang baru kita dengar, kata yang baru diketahui atau juga kata yang asing untuk di dengar, namun apakah sebenarnya sedekah? Sedekah dapat diartikan sebagai berikut. Yang dimaksud dengan sedekah adalah mau memberi sebagian harta yang kita miliki dengan ikhlas untuk tujuan yang mulia.
Sedekah erat kaitannya dengan masalah spiritual umat manusia. Sedekah seperti yang dijelaskan diatas akan sangat berguna bagi kita, khasiatnya yang begitu besar bahkan banyak mengatakan bahwa sedekah itu dahsyat. Dimanakah letak kedahsyatannya?
Ini juga sebagai bukti kekuasaan ALLAH SWT. Karena Ia adalah sebaik-baiknya pemberi yang menyediakan dan mencukupkan segala kebutuhan manusia dibumi ini. Alhamdulillah..
Berikut beberapa keterangan yang bisa dirangkum dihalaman ini tentang keutamaan sedekah, keterangannya sebagai berikut:
1. “Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali ia bertambah, bertambah, bertambah.” ( HR. at-tirmidzi)
2. “Siapakah yang member pinjaman kepada ALLAH dengan pinjaman yang baik, maka ALLAH akan melipat gandakan balasannya dan baginya pahala yang mulia.” (QS. Al-Hadiid 57:11)
3. “…..(janganlah kamu takut kepada kemiskinan karena membelanjakan harta dijalan ALLAH SWT. ) … (QS. Al-Baqarah 2:245)
4. “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan ( yang sempurna ) sehingga kamu Menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai..” (QS. Al-Imran 3:92)
5. “Ingatlah , kamu ini orang-orang yang diaja menafkahkan (hartamu) pada jalan ALLAH SWT. Maka diantara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan ALLAH lah yang maha kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan(Nya)…” (QS. Muhammad : 38)
6. Nabi Saw. Bersabda: “Sedekah dapat menolak kematian buruk”. H.R. Al-Qudha`iy dari Abi Hurairah dan ini hadis dlo`if.
7. Nabi Saw. Bersabda: “ Sedekah secara sembunyi dapat memadamkan kemarahan Tuhan dan sedekah secara terbuka adalah perisai dari api neraka”. Diceritakan pula dari Abi Hurairah r.a. bahwa ia pernah mendengar rasulullah Saw. Bersabda : tidaklah seorang hamba memberi pengemis sesuap makanan, melainkan Allah menolak bencana darinya dengan sedekah itu”.
8. Nabi Saw. Bersabda : “ Sedekah menutup tujuh puluh pintu keburukan”. H.R. Thabrani dan Raafi` bin khaadiij dengan isnad dlo`if.
9. Nabi Saw. Bersabda : “ Hindarilah api neraka, walaupun dengan menyedekahkan separuh buah kurma. Jika tidak menemukan itu, maka dengan perkataan yang baik”. H.R. Ahmad, Bukhari dan Muslim dari adiy bin Hatim.
10. Nabi Saw. Bersabda : “ Jangan kamu merasa malu untuk memberikan sesuatu yang sedikit, karena tidak memberikan apa-apa adalah lebih sedikit daripada itu”.
11. Nabi Saw. Bersabda : “ Barang siapa membentak pengemis, maka para malaikat akan membentaknya pada hari kiamat “.
12. Nabi Saw. Bersabda : “ Mahar bidadari (di syurga) adalah sedekah segenggam kurma dan sepotong roti “.
13. Nabi Saw. Bersabda : “ Tidalah berkurang suatu harta karena mengeluarkan sedekah “.
14. Nabi Saw. Bersabda : “ Sedekah itu suatu yang besar ( pahalanya). Beliau mengucapkannya tiga kali”.
15. Nabi Saw. Bersabda : “ Sedekah itu dapat menolak bencana dan memanjangkan umur”. Maksudnya : Allah memberkati umurnya sehingga dipergunakannya untuk melakukan berbagai amalan kebaikan.
Dari keterangan di atas akan dapat kita mengerti bagaimana sedekah itu sangat berarti sebenarnya untuk kita. Secara membaca biasa tanpa melakukannya saja kita bisa tau nikmatnya sedekah itu sendiri, nah bagaimanakah jika kita bersedekah? Mari kita buktikan bersama…
Berikut juga keterangan sebenarnya apa khasiat sedekah untuk kehidupan kita,
Beberapa khasiat sedekah sebagai berikut:
- Menyembuhkan berbagai macam penyakit
- Melapangkan rezeki
- Menjauhkan dari segala macam kesulitan dan masalah
- Diselamatkan dari segala keburukan
- Menenangkan hati dan jiwa ( Orang yang bersedekah mendapatkan ketentraman jiwa serta kebahagiaan yang membuat orang yang melakukannya bahagia).
Dahsyat sedekah itu akan lebih bisa kita rasakan setelah kita mencoba, dan diharapkan setelah kita tau bagaimana nikmatnya menjadi pemberi kita tidak berhenti sampai pada tahap mencoba saja, akan tetapi marilah bersama berusaha dan berdo`a agar kita selalu menjadi pemberi dan bukan peminta, menjadi tangan yang di atas dan bukan yang dibawah. Amin….


Alhamdulillah...
Selamat mencoba...

Selasa, 23 Agustus 2011

24 permohonanku kepadaMu



Bismillahirrohmanirrohim
Ya Allah aku tulis keinginanku dimalam ke-24 ramadhan ini.. Karena sesunggguhnya engkau tak pernah menyalahi janji..
1. Di Dunia ini aku ingin membahagiakan ke-2 orang tuaku sebelum akhirnya aku berusaha membahagiakan orang lain.
2. Ampunkanlah Dosa-dosa ke-2 orang tuaku di dunia ini dan ampunkanlah aku juga.
3. Berilah kesempatan dan kemampuan padaku mengantarkannya ketempat sucimu.
4. Berilah kemampuan padaku memberikan apa yang menjadi keinginan orang tuaku.
5. Jadikan aku dan kedua orang tua adalah hambamu yang taqwa.
6. Aku juga ingin ketempat sucimu pula.
7. Jadikan aku orang berbakti pada keduanya dan tak pernah menyakiti hatinya di dunia.
8. Berikanlah berkah Rezekimu pada Orang tuaku.
9. Tambahkanlah selalu rezeki ke-2 orang tuaku.
10. Cukupkanlah apa yang menjadi kebutuhan mereka.
11. Berikanlah kebahagiaan pada mereka dunianya dan akhiratnya.
12. Jadikanlah ke-2 orang tuaku dan juga aku orang yang mencintai rosulALLAH SAW.
13. Ya Allah Berikanlah selalu yang terbaik untuk mereka di dunia ini.
14. Selamatkan mereka kelak di saat semua orang kebingungan.
15. Masukkan mereka kedalam Syurgamu yang tertinggi.
16. Selamatkanlah juga aku ya Allah dan cukupkanlah apa yang jadi kebutuhanku tanpa memberatkan pada ke-2 orang tuaku.
17. Pertemukanlah aku jika waktunya dengan bagian tulang rusukku yang engkau ciptakan terpisah denganku.
18. Bersihkan hati bagian tulang rusukku yang terpisah dan juga diriku dari dosa, hingga aku dan dirinya bertemu dan menuju kebersihanmu.
19. Jadikanlah pertemuan kami menjadi sakinah, mawaddah, warahmah.
20. Berikanlah kebahagiaan kepada keluarga kita kelak.
21. Jadikanlah ia juga berbakti kepadaku.
22. Jadikanlah ia mencintai dan berbakti kepada ke-2 orang tuaku.
23. Sejahterakanlah, selamatkanlah, sempatkanlah ke-2 orang tuaku selalu taqwa kepadamu beserta aku dan keluargaku kelak.
24. Matikanlah, panggil dan ambillah aku jika waktuku dalam khusnul khotimah. Baik pada akhirku, Aku bersaksi tiada tuhan selain ALLAH dan Muhammad utusan ALLAH.

Betapa pemurahnya engkau ya ALLAH, kabulkanlah sesungguhnya engkau tak akan pernah menyalahi janji dan engkau sebaik-baiknya sang pemberi ampunan.


Minggu, 21 Agustus 2011

Hikmah di Jemariku

Kumulai dengan aku kecil dulu, ya Allah, aku terlahir sempurna, tiada kurang suatu apapun layaknya manusia biasanya. Aku tumbuh dan semakin berkembang hingga saat ini ya allah, aku kadang sedih, kadang aku bahagia, terkadang tak tau apa yang sedang terjadi, terkadang pula aku bingung, dan selalu menyakiti orang tuaku, teman, sahabat dan saudaraku, terlebih padamu ya Allah, aku berjalan menjalani kehidupanku hingga saat ini telah 21 tahun lamanya, aku berjalan hanya berjalan, aku kesana dan kesini sesuka hatiku di bumimu ya Allah, makan dari rezeki yang kau beri, minum dari air yang engkau ciptakan dan tertawa di atas bumi ciptaanmu, sungguh sempurna y Allah pemberian ini, semua bisa kulakukan atas kehendakmu, semua aktifitasku kulakukan terus menerus setiap hari, hingga saat ini ya Rabb……….
Ya Rabb……
Aku tercipta sempurna, telah engkau kehendaki kesempurnaanku, mulai dari rambut yang hitam lebat, mata indah. Hidung bagus, tangan dan jari jemariku yang lengkap, hingga sampai ujung kaki jemari ini berkat kesempurnaanmu.
Tetapi ya Rabb, sepanjang jalanku ini hingga saat detik nafas saat ini masih dengan izinmu, selama ini aku berjalan hanya sekedar berjalan, makan hanya sekedar makan, minumpun seperti itu, aku bekerja hanya sekedar bekerja, tertawa mengarungi kelalaian dunia, menangis karena kecilnya hatiku, mengeluh tiada henti. Aku gembira bila dibuat senang oleh manusia, begitupun sebaliknya aku tak terima bila sesuatu itu pergi. Beginilah hidupku ya Rabb, 21 tahun ini aku berjalan tanpa tau apa sebenarnya hidupku ini, aku lakukan semua aktifitasku setiap hari tanpa tau terasa semua hanya biasa saja, hambar, penuh kejenuhan, malas yang selalu mengintai, keluh yang terus terucap, dan semua kehidupanku ini tak mempunyai makna. Ya Allah aku tak lebih hanya bangkai berjalan, bangkai hidup yang busuk mengotori duniamu, aku hidup tapi hatiku mati, mati dari mengingatmu, mati dan tersungkur tanpa syukur padamu.
Ya Rabb, sungguh engkau sang pemberi petunjuk, dengan jalan yang engkau kehendaki engkau berikan sebuah hikmah padaku , dan petunjuk untukku kau kehendaki dari jemari indahku sendiri, jemari ciptaanmu jemari yang sangat luar biasa,


subhanaALLAH. Tanpa aku sadari ya Allah, aku tak tau hikmah itu akan datang padaku melalui jalan ini. Layaknya manusia sempurna jari tangan ini kau ciptakan dan engkau ciptakan lima jari untukku untuk masing-masing tangan, ya Rabb jari jempolku sebelah kanan luka, sakit ya Rabb.. aku banyak kehilangan fungsi jariku yang satu ini, ya Rabb, sekarang aku makan, aku hanya menggunakan empat jari tangan untuk menyuapkan nasi pada mulutku, astagfirullah aku sangat merasa tidak nyaman, pedih rasanya jari ini tersentuh makanan, selain itu aku yang sangat terasa lagi saat aku akan mengancingkan lengan bajuku ya ALLAH, aku hanya bisa mengancingkan kancing lengan bajuku yang sebelah kanan, sedang yang kiri aku biarkan karena aku kehilangan fungsi jari jempol kanan ini, banyak sekali ya ALLAH akibat yang kurasa di sebabkan luka yang ada pada jempolku, saat aku bertemu bertemu dengan saudaraku, aku terbiasa berjabat tangan dan menyentuhnya dengan keras, tetapi tidak untuk kali ini, dengan pelan dan takut luka itu tersentuh aku berjabat dengan saudara-saudaraku, aku juga tak bisa membuka gagang pintu serta memutar kuncinya, semua memperlambat aktivitasku, dan banyak lagi sakit yang terasa akibat luka kecil ini.
Ya Rabb, kini aku sadari semua, semua keangkuhanku padamu, aku terlupa bersyukur telah kau jadikan aku sempurna, lengkap tanpa kekurangan suatu apapun dari nikmat yang kau beri untukku untuk keluargaku dan untuk orang yang kusayangi juga menyayangiku. Kini hikmahmu datang sebagai peringatan lembut untukku, sadarkan aku atas kekuasaan-Mu, Engkau bisa saja berkehendak membuatku lebih sakit dari ini, engkau bisa saja mengambilku kapan saja sesuai kehendakmu, sesungguhnya engkaulah segala ya ALLAH, berikan aku ampunan langsung darimu, bukakanlah pintu taubat dan berkah rahmat kembali kejalanmu. Kumpulkanlah aku dengan orang yang bertaubat memohon ampunanmu, atas dosa yang selalu ku ulangi dan ulangi lagi. Sesungguhnya engkau sang pemberi hikmah dan sebaik-baiknya sang maha pengampun, ampunkanlah dan bukalah selalu pintu kembali saat aku mulai sesat dari jalanmu.
Kini jariku telah sembuh dan befungsi layaknya sedia kala, semua adalah kehendakmu dan karena pengampunanmu y ALLAH. Jangan engkau tutup pintu hikmahmu padaku.
Aminnnnnnnnnnnnnn…………………………………………..

Sabtu, 30 Juli 2011

Saat ketika jabatan mulai di banggakan

Sebuah kisah, insyaALLAH akan bermanfaat dan bisa diambil hikmah,…..
Berawal dari sebuah pagi ia seorang anak yang hanya guru sukwan atau guru tidak tetap, berusaha tetap bersyukur menjalani hari-harinya, pagi yang indah matahari mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan indah dunia, di pagi yang sejuk tersebut tibalah pemuda sukwan itu dikantornya. Seperti biasa ia diberi tanggung jawab oleh kepala sekolahnya, ia harus mengawasi anak-anak untuk senam selain hari senin.
Sesampainya ia dikantornya, ia rasa pagi itu indah, senyum semangat sangat ia rasa pagi itu, tiba-tiba datanglah seorang guru kelas tanpaknya tidak terlalu bersemangat, pemuda itu merasa lelaki itu tanpak membawa aura tidak menyenangan, dengan tegur yang terasa tidak bersahabat sepertinya laki-laki ini tidak suka pada pemuda itu, entah apa yang terjadi pemuda itu hanya menyimpan sebuah tanya dihatinya, ia hanya terheran dan penuh tanya, tak seperti biasanya, teringat beberapa hari yang lalu pemuda sukwan tersebut masih dipercayakan oleh lelaki itu untuk menjaga dan melatih gerak jalan. Bahkan saat ketika pertama kali perekrutan anak-anak yang akan mewakili sekolah itu maju ke medan lomba. Laki-laki setengah baya itu sempat mengucapkan kata-kata yang didengarkan oleh seluruh siswa pilihannya, kata-kata itu masih teringat jelas dihati pemuda itu dengan lantangnya lelaki itu berkata “ anak-anak barisannya tetap seperti ini jika harus ada yang diganti atau dirubah maka itu terserah keputusannya fulan dan fulan ( pemuda itu dan seorang temannya yang juga guru sukwan )”.
Dengan lantang dan didengar anak-anak ia telah menyerahkan kepercayaan untuk membina anak-anak yang akan mengikuti lomba tersebut, sungguh suatu kepercayaan yang teramat sangat berat bagi pemuda dan temannya itu, bagi pemuda itu, itu adalah sebuah amanat yang harus dijalankan dengan sepenuh yang ia bisa, pemuda itupun tak banyak bicara lagi segera ia lakukan amanat yang itu.
Tak beberapa lama latihan itu berjalan, pemuda it terus berusaha berikan yang terbaik untuk anak didik yang telah ia percayakan padanya, pagi dan sore pemuda itu berusaha meluangkan waktu untuk bisa berkumpul dan menjalankan amanah tersebut, satu keinginannya ia ingin berikan ilmu yang ia pelajari, selain itu ia hanya ingin berikan yang terbaik apa yang ia bisa untuk sekolah itu. Tak ada maksud pemuda itu untuk sok tau atau ingin sok memimpin, di hatinya jika memang ada yang lebih sanggup dan lebih baik serta bisa, pemuda itu tidak akan pernah ikut campur atas semua.
Latihan pun berjalan mengikis waktu yang hanya tinggal beberapa hari itu, berjalan seiring waktu anak-anak sangat antusias mengikuti latihan demi latihan bahkan hari libur pun mereka meminta kepada pemuda itu untuk tetap latihan.
Pemuda itu pun mengusahan waktu untuk anak-anaknya, setelah tinggal beberapa hari lagi. Ada seorang guru mengusulkan kepada lelaki itu untuk mengganti seorang anak karena dianggap kurang bersemangat, dimata pemuda itu anak yang diusulkan tadi ia cukup mampu dan bisa mungkin ia hanya perlu sedikit perhatian lebih, pemuda itupun sempat berkata pada seorang guru yang ia adalah bendahara sekolah itu, seperti yang ada dalam pikirannya.
Namun entah kenapa lelaki setengah baya tadi sepertinya tidak senang, hari itu pemuda ini ( fulan ) masuk kekantor tersebut ada tugas yang harus ia selesaikan, dalam kantor tersebut ada kepala sekolah, bendahara, lelaki itu, dan fulan. Setibanya fulan memasuki kantor tersebut ia duduk di depan computer dengan satu temannya yang sukwan tapi telah hampir 10 tahun disana, bendahara mulai mengatakan kepada lelaki tersebut tentang anak-anak yang akan mengikuti lomba serta seorang anak yang diusulkan oleh salah seorang guru kepada laki-laki tadi, mulai ia berkata :
Bendahara : “ pak anak itu ( anak yang diusulkan untuk diganti ) tidak perlu diganti kata fulan”!
Laki-laki :” ITU SEMUA TERSERAH SAYA, BUKAN APA KATA GURU SUKWAN”.
Dengan nada yang sangat keras dan membentak lelaki itu mengatakan, terdengarlah seisi ruangan yang cukup besar tersebut, sempat ia menatap pada si fulan, fulan pun cukup terkejut mendengarkan kata-kata itu. Seketika itu pun fulan beranjak dari tempat ia duduk seraya berkata “ ia sudah pak masalah ini saya serahkan”!.
Seketika itupun sifulan hanya melatih saat ia mempunyai waktu sore hari karena menerima amanat dari bendahara, ia berusaha jalani semua amanat tersebut dengan sepenuhnya yang ia bisa, fulan sangat teringat pada kata-kata lelaki itu yang cukup membuat ia sakit dan panas atas semua kata-katanya, tapi dengan tenangnya pemuda itu hanya tersenyum walau dihatinya sedang berkecamuk perasaan yang tidak menentu, perasaan itu ia bawa sampai ia pulang. Masih teringat saja kata-kata itu dihatinya, ia berusaha sekuat tenaga untuk mengkondisikan hatinya sedemikian rupa, hingga hatinya tidak dikuasai kebencian, berbagai cara ia lakukan ia berdo’a semoga ia tidak termasuk golongan orang-orang teraniaya, ia takut pada do’anya sendiri, ia takut akan berdo’a yang akan menyakiti orang lain, sampailah membuka sebuah artikel yang ia simpan dari internet, artikel itu berjudul “ Kisah Kesabaran Ibrahim Bin Adham”.
Dalam kisahnya disebuah arikel itu dikatakan ia adalah seorang wali ALLAH, yang dipukul oleh seorang tentara saat ia berjalan-jalan dipasar,tentara tersebut mugkin ingin menunjukkan kuasanya atau mungkin karena salah paham, ia dipukul sampai tiga kali oleh tentara tersebut, tanpa perlawanan Ibrahim Bin Adham pun berlalu. Sesampainya dirumah terdengarlah pada tentara yang tadi memukulnya bahwa yang telah dipukul olehnya bahwa ia adalah Ibrahim Bin Adham, tentara itupun mendatanginya kerumah beliau dan meminta maaf dengan bersungguh-sungguh, Ibrahim Bin Adham pun lantas menyatakan kepada tentara tersebut,” semenjak pukulan pertama engkau kepadaku, aku telah berdo’a kepada ALLAH agar mengampunkan dosa engkau”. Tentara tersebut agak keheranan dengan doa Ibrahim Bin Adham tersebut karena semua perlakuannya dibalas dengan yang sebaliknya, yaitu kemaafan yang begitu luar biasa, kemudian tentara itu bertanya kepada Ibrahim Bin Adham, “ kenapa memaafkanku wahai tuan?”
Lantas dijawab oleh beliau, “mengapakah tidak, disebabkan pukulan daripada engkau dan aku bersabar dengannya, maka aku akan dimasukkan kedalam syurga. Maka seharusnyalah aku berterima kasih kepada engkau, jutru itu aku balas engakau dengan doa semoga Allah mengampuni keselipan engkau.”…………………………………………….
Begitulah sebuah kisah dari wali Allah, yang di bacanya, kejadiannya hampir mirip dengan yang di alami pemuda tersebut. Kemudian pemuda itu berdoa kepada Allah semoga ia di ampuni dosa-dosannya, di mudahkan rezekinya, dan ia diberi kebahagiaan dunianya dan akhiratnya. Semoga jika ia mempunyai anak anaknya tidak akan pernah diperlakukan sedemikian dengan yang lain.
Pemuda itu hanya diam, sampai beberapa hari setelah lombanya selesai, ia turut bahagia setelah ia mendengar murid didikannya mendapat tiga besar, dan sampai saat hari tulisan ini di terbitkan pemuda itu hanya berpikir
Akankah orang itu dihormati karena ia adalah pegawai negeri?...
Ataukah orang itu dihormati karena ilmunya?...
Dan saat ketika jabatan itu mulai di banggakan, mungkin kita harus belajar kembali, pantaskah kita berbangga dan berkata seenaknya karena jabatan yang kita punya. Sudah benarkah apa yang kita katakan kepada orang yang lebih rendah dari kita?...
Ketahuilah kawan, marilah bersama untuk belajar memaafkan walau sesakit apapun yang kita alami, marilah kita balas semua hal yang menyakitkan kita dengan suatu hal yang baik.