Senin, 03 Januari 2011

Suara jeritan lelah

Berikut sebuah kisah yang tertuang dalam tulisan dan mungkin bermanfaat bagi semua.

Pagi yang mulai tersenyum. Aku masih mendalam menyelam indah lelap matiku, fajar yang mulai menjera menyisikan usikan terhadap matiku. aku mulai sadar dunia harus kujalani segera, serangkaian mimpi yang mulai pergi & tinggalkan lorong maya dalam hidupku, lelap yang semakin terusikpun semakin menjadi.

Aku membuka anugrah karibaannya, alhamdulillahi robbil alamina, aku berusaha bangkit dari sisa lelapku, terlintas aku harus ingat padanya. Segera kaki ini tergerak melangkah turun dari singgasana lautan malam, mulai tinggalkan lelahku aku mensucikan diri dan mengusap lelahku menghadap padanya. Semua yang kujalani akhir-akhir ini melelahkan, ingin semua kuadukan padanya, semua tentang kehidupan yang terangkai indah seringkali memang terhiasi oleh nyerinya sebuah sepi. Tangis dan linangan air mata
kadang selalu datang menghiasi kehidupan anak adam, perasaan tak bisa menerima seakan menjadi hiasan dalam dinding kehidupan ini. Terpikir sejenak kadang semua itu menyakitkan, terkadang juga sulit menerima kenyataan yang terjadi, tak semudah seperti apa yang dirancang otak. Menjadi pribadi yang ikhlas membutuhkan banyak roda kehidupan untuk berputar mengelilingi rangkaian sajak-sajak dunia, semua yang tak bisa kuterima serta harapan yang membumbui kenyataan tersebut membuatku lelah.
Mungkin semua berkata harapan itu membuat orang menjadi kuat, terpikir sejenak semua harapan yang bergejolak dalam kalbu manusia pastilah diiringi oleh do'a.

Akupun menengadahkan tangan, menundukkan diri menyadari tak bergunanya diri ini, aku bukan apa-apa baginya, hanyalah segumpalan tanah pembuat dosa yang selalu menyakitinya, terpuruk nista tanpa pertolongan darinya. Aku berdo'a, rangkaian sajak putih indah senantiasa tercipta dalam lubuk hati ini, berharap ia bisa melintasi barisan-barisan langit menuju singgasana keagungannya serta diijabah olehnya.

Terkadang semua lantunan rintih hati membuatku tak kuasa, membuat air mata ini tak tenang pada pada tempatnya, lelah, lelah, lelah dan lelah yang menghiasi lorong-lorong hidupku kuadukan semua padanya.

Fajar makin tersenyum indah, kuputuskan hari ini bahagia, ingin kutinggalkan semua lelah yang ada.

Aku mulai menyelesaikan sajak-sajakku padanya, telah kuputuskan hari ini aku bahagia, kujalani kehidupan ini segera, senyum yang tersimpan segera aku bagi pada semua, berusaha lupakan hati yang sedih dan terluka. Hidup ini memamg penuh tantangan, semua juga nantinya akan membuat diriku menjadi indah. Setelah terpikir begitu jauh akhirnya aku pun menyadarinya ternyata tantangan itu memang tercipta dan tertulis sejak sebelum aku ada didunia, ku coba selami pada setiap tantangan dan halangan yang ada, tak kusangka kutemukan sajak-sajak bertuliskan kata di setiap sisinya, "aku tercipta untuk kau kalahkan, aku diciptakan untuk kau lalui, aku ada dan berikan kesempatan kesempatan mengetahui dirimu sendiri, aku pulalah yang nantinya membantumu lebih baik jika kau bisa melaluiku". Indah sajaknya membuatku terpikir akupun diciptakan untuk menang, aku diciptakan tercipta dan tak ingin menjadi yang kalah. Aku bukan orang yang akan menyerah ketika lelah menyandra tubuhku..
Aku akan bangkit ketika walau kerasnya cinta senantiasa mematahkan semangatku, dan saat ini pulalah semangatku tumbuh kembali, terangkai bagaikan kilauan mentari pagi yang bersinar untuk selalu tersenyum melihat dunia.

Sampai semua ini kutulis dan tercurah, bebanku pun hilang. Segera kuputuskan aku ingin selalu bersemangat dalam hidupku, untukku dan untuk semua.

Semoga barisan kata yang tercurah dapat membangkitkan semangat bagi semua yang sedang lelah menghadapi tantangan kehidupan ini.Amin.. Bersemangatlah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar