Kamis, 30 Desember 2010

Semakin pintar atau sebaliknya


Dunia ini titipan ilahi,
Terpandang jauh saat berada pada sebuah zaman orang tak mengerti, hidup manusia yang berpindah-pindah mengandalkan hasil dari alam, tiada iri serta benci. Manusia hidup dalam kelompok, menyambung hidup untuk kelangsungannya didunia.

Satu persatu seiring perubahan tahun, bulan, dan hari, manusia mulai tinggalkan semua cara kehidupan yang ia jalani, menyongsong sebuah peradaban baru. Pengertian dan teori-teori mulai bermunculan, Darwin dengan teori evolusinya, Aristoteles, michael faraday serta tokoh-tokoh di abadnya mulai menuaikan gagasan serta teori-teorinya masing-masing.

Hingga saat inipun teori-teori dari berbagai tokoh dipelajari oleh pelajar dunia, sampai saat ini, zaman modernisasi. Zaman baru yang tampak jauh berbeda dari zaman sebelumnya. Zaman dimana manusia sudah canggih, telah mampu menciptakan sesuatu yang bisa menggantikan dirinya melakukan sesuatu, mempermudah apa yang dianggapnya sulit, semua serba instan. Manusia tak mau lagi repot dalam berbagai lorong kehidupannya, jalannya ia inginkan selalu mudah, otaknya dipacu untuk temukan semua jalan keluar yang mudah baginya.

Modernisasi yang tanpak disekitar kita, terlihat jelas di depan mata setia hari. Contohnya adalah anak-anak yang mulai tau apa itu playstation serga game-game lainya, tukang becak yang mulai asyik dengan handphonenya, serta remaja bahkan orang tua yang mulai mewarnai indah rambutnya tanpa alasan yang bisa diterima. Laki-laki yang mulai memakai hiasan wanita juga sebaliknya wanita dengan bangga bergaya layaknya lelaki, dengan bangga mereka semua berkata "ini GAUL, KEREN, dan STYLE zaman sekarang".

Tak perlu melangkah jauh memikirkan nasib dunia. Dunia dan belahannya yang tak mau berdamai, berperang tiada henti. Membinasakan nyawa tak berdosa yang tak mengerti apa-apa, tangis jerit tua renta yang kehilangan orang terkasihnya. Semua orang pintar sibuk dengan ambisinya mengusai dunia, memperebutkan rumus kematian, rumus rancangan otak manusia bernama NUKLIR yang membuat peradaban dunia satu dengan yang lainya saling bermusuhan. Roket, rudal, pesawat tempur dan berbagai alat perang lainnya senantiasa menghiasi langit dan bumi peperangan, semua sudah canggih dan itu semua karena perubahan zaman.


Semua mulai mengenal perubahan, zaman, zaman, zaman, dan zaman, semua tentang masih tentang zaman, mulai tinggalkan kebiasaan lama menuju perubahan. Dan semua mulai mengenal indahnya zaman, semua orang sudah tiada lagi mau dibodohi. Semua sudah mulai berpikir. Mulai dari bagaimana caranya mencari uang dengan mudah, penarik becak yang mulai pandai berhitung mereka-reka angka berapa yang akan keluar nanti?. Berpikir untuk menjadi jutawan, berharap untuk hidup serba instan tanpa bekerja keras, remaja putra yang berkata dengan bangga ini GAUL, STYLE, dan KEREN dengan anting dihidungnya, hidung yang tercipta indah harus dinodai dengan goresan luka tusuk jarum.

Semua yang dibicarakan tentang zaman, zaman yang menyisakan pertanyaan bagi yang berpikir,
"Zaman ini, semakin pintar atau sebaliknya?".
Jika ia kenapa laki berdandan seperti wanita? Begitupun sebaliknya wanita?
Kenapa semua kepintaran tidak membawa berkah kedamaian pada umat manusia?
Perlukah zaman ini berlanjut? Ataukah akan tiba kehancuran alam ini seiring zaman yang ada? Apa yang terlintas dihati kita setelah ini?
Marilah berbenah diri sebelum zaman ini hancur. Terbesitkah dihati bahwa banyak yang harus kita pertanggung jawabkan padanya, ataukah semua yang kita lakukan akan kita jawab dengan kata KEREN Dan GAUL dihadapannya?
Semua yang kita lakukan pasti akan ditanyai olehnya.

Semoga bermanfaat bagi kita semua, amin ya robbal alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar